Wednesday, April 27, 2016

Kebiasaan Yang Merusak Kebahagiaan

Kebiasaan merugikan merupakan kebiasaan merusak yang biasa dilakukan, namun tanpa disadari telah merampas kebahagiaan Anda.

1. Takut menyakiti perasaan orang lain
Orang yang tidak berbahagia menghabiskan lebih banyak waktu untuk fokus pada penilaian orang lain, daripada fokus pada pengembangan dirinya sendiri. Orang yang tidak bahagia selalu mencoba membuat orang lain bahagia, dan rela mengorbankan kebahagiaannya sendiri agar tidak menyakiti perasaan orang lain.

Hal ini perlu dihindari karena terkadang untuk mempertahankan nilai-nilai yang kita miliki, akan ada orang-orang yang tidak setuju atau tidak suka. Anda tidak bisa memaksakan diri Anda untuk membuat setiap orang bahagia. Bahkan seorang motivator yang selalu memberi wejangan baik seperti mario Teguh pun memiliki haters.

2. Takut mengambil resiko
Orang yang tidak bahagia ketika ditawari sebuah kesempatan, akan mencari-cari alasan untuk tidak menerima tawaran tersebut. Orang-orang ini menyimpan banyak kekhawatiran sehingga seringkali kehilangan kesempatan emas yang seharusnya dapat diraihnya. Oleh karena itu, jangan biarkan alasan-alasan Anda menghalangi kesempatan untuk dapat hidup lebih bahagia.

3. Fokus pada apa yang tidak dimiliki
Orang yang tidak bahagia percaya bahwa apa yang tidak dimilikinya dapat membuatnya bahagia. Mereka fokus pada apa yang tidak dimiliki sehingga hidupnya menjadi membosankan dan tidak memuaskan. Karena keinginan orang tak pernah terpuaskan,  selalu menginginkan yang lebih dan lebih. Sehingga waktu di dalam hidupnya dihabiskan untuk memenuhi ambisi-ambisi yang terkadang tidak terlalu sesuai dengan kebutuhannya.

4. Menyimpan amarah atau dendam
Orang yang tidak bahagia terus mengingat memori-memori menyakitkan dan memendam dendam. Mereka merasa kesulitan untuk memaafkan tindakan buruk yang dilakukan orang lain terhadap dirinya. Mereka ingin orang yang menyakitinya merasakan hal yang setimpal seperti yang dirasakannya. Tanpa disadari hal ini justru membuatnya semakin sakit dan menambah hambatan mental.

Sebaliknya, jika memilih untuk memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain, pikiran akan menjadi jauh lebih tenang dan hidup menjadi lebih bahagia.

5. Mengalihkan tanggung jawab
Orang yang tidak bahagia cenderung menyalahkan orang lain apabila situasi tidak berjalan seperti semestinya. Mereka tidak dapat mengakui kesalahan dan selalu mencari-cari obyek atau orang lain untuk disalahkan. "Saya terlambat gara-gara macet" atau "Tugasnya banyak sih jadi bangun kesiangan sampai nggak bisa ikut kelas pagi".

Akuilah jika memang itu kesalahan Anda, dan belajarlah dari kesalahan tersebut. Nah, apakah Anda memiliki salah satu atau beberapa dari kebiasaan merugikan tersebut?

Jika punya maka Anda perlu segera menuntaskannya, karena kebiasaan-kebiasaan ini sangat berpotensi merenggut kebahagiaan Anda.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Popular Posts